Kamis, 23 Juni 2011

Domain Name System (DNS)

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Wide Area Network

WAN adalah jaringan komputer yang mencakup areal yang luas, melintas batas gedung, batas kota, batas daerah, bahkan batas negara. WAN dapat merupakan koneksi beberapa LAN yang terletak berjauhan sehingga data harus ditransfer melalui jaringan komunikasi.  Sejak ditemukannya telepon, teknik switching merupakan teknologi yang dominan untuk komunikasi suara, dan juga komunikasi data (suara, gambar, video, data biasa). Berbagai teknologi telah digunakan untuk mentransfer data jarak jauh: circuit switcing, packet switcing, asynchronous transfer mode (ATM), frame relay, dan integrated service digital network (ISDN).

Wireless LAN

Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan dan mengejar efisiensi di segala aspek.
Dari itu, teknik telekomunikasi memiliki target untuk masa depan, yaitu mencapai sistem Future Wireless Personal Communication (FWPC). Sistem tersebut menawarkan layanan komunikasi dari siapa saja, kapan saja, di mana saja, melalui satu deretan nomor sambungan yang tetap, dengan delay yang sekecil-kecilnya, menggunakan suatu unit yang portabel (kecil, dapat dipindah-pindahkan, murah dan hemat) dan memiliki sistem yang kualitasnya tinggi dengan kerahasiaan yang terjamin.
Teknologi wireless memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Fiber Distributed Data Interface

Fiber Distributed Data Interface (FDDI) merupakan protokol LAN yang distandarisasikan oleh ITU-T. FDDI mendukung laju data 100 MBps, sehingga menjadi alternatif pengganti ethernet dan token ring. FDDI dalam implementasinya harus menggunakan kabel serat optik, sehingga dari segi biaya adalah sangat mahal.
Metoda akses : Token passing
FDDI dalam metoda akses sama dengan Token Ring yakni token passing.
Addressing (pengalamatan)
FDDI menggunakan 2 hingga 6 byte alamat fisik.
Data Rate (laju data)
FDDI mendukung laju data pada 100 MBps.
Frame Format (format bingkai)
FDDI hanya menggunakan 2 jenis frame: data dan token, lihat Gambar berikut.
GAMBAR Frame FDDI
GAMBAR Frame FDDI

Protokol Ethernet (CSMA/CD)

Ethernet adalah standar LAN yang pertama kali dikembangkan oleh XEROX dan kemudian diperluas pengembangannya oleh Digital Equipment Corp, Intel Corp dan Xerox juga.
Metoda akses : CSMA/CD
Metoda akses yang digunakan ethernet dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection disingkat CSMA/CD. Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, komputer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi dua atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). Bila collision terjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengerim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.
GAMBAR: Mekanisme CSMA/CD
GAMBAR: Mekanisme CSMA/CD

Local Area Network (LAN)


GAMBAR: Local Area Network

Local Area Network (LAN) adalah sebuah sistem komunikasi data yang membolehkan sejumlah device atau komputer yang terangkai untuk berkomunikasi langsung satu sama lainnya. Di dalam LAN dikenal ada 3 macam arsitektur: Ethernet, token ring dan fiber distributed data interface (FDDI).

Koneksi TCP

TCP memiliki beberapa aturan mengenai bagaimana komunikasi dilakukan. Aturan dan proses yang digunakan untuk menetapkan sebuah koneksi, transfer data, dan mengakhiri koneksi.

Penetapan koneksi

Suatu koneksi dapat ditetapkan antara dua mesin hanya jika koneksi antara kedua socket belum ada, kedua mesin sepakat untuk membuat koneksi, dan kedua mesin mempunyai sumber daya TCP yang sama dan cukup untuk melayani koneksi. Bila ada kondisi-kondisi ini yang ada, koneksi tidak bisa ditetapkan. Penerimaan terhadap koneksi dapat dilakukan oleh suatu aplikasi atau suatu rutin dari sistem administrator.
Ketika suatu koneksi telah ditetapkan, koneksi memberi beberapa properti yang berlaku hingga koneksi diakhiri. Biasanya, ini merupakan nilai presedens dan keamanan. Pengaturan ini harus disetujui oleh dua aplikasi yang sedang dalam proses pembentukan koneksi.

Protocol Data Unit TCP

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, TCP harus berkomunikasi dengan IP pada lapisan di bawahnya (dengan menggunakan metode IP yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya) dan aplikasi pada layer di atasnya (menggunakan ULP TCP).. TCP juga harus berkomunikasi dengan implementasi TCP lainnya dalam jaringan. Untuk melakukan ini, digunakan protocol data unit (PDU), yang telak kita sebut sebagai segman TCP. Layout PDU TCP (biasanya disebut sebagai header) direpresentasikan pada gambar berikut
GAMBAR: Protocol Data Unit TCP
GAMBAR: Protocol Data Unit TCP

Rabu, 22 Juni 2011

Port dan Socket

Port adalah alamat yang membedakan koneksi TCP yang berbeda-beda pada mesin yang sama (lihat Pengalamatan TCP/IP). Port TCP adalah nomor yang mengindentifikasi koneksi dalam mesin spesifik. Semua aplikasi upper-layer yang menggunakan TCP atau UDP memiliki sebuah nomor port yang mengidentifikasikan aplikasi. Secara teori, nomor port dapat ditentukan pada sebuah mesin. nomor port dapat diubah, meskipun hal ini dapat mengakibatkan kerumitan. kebanyakan sistem mengatur sebuah file yang berisi informasi nomor port dan pasangan layanannya.
Umumnya nomor port diatas 255 disediakan untuk kebutuhan pribadi (private) pada mesin lokal, dan nomor port dibawah 255 digunakan untuk proses yang sering digunakan. Daftar nomor port yang paling sering digunakan yang dipublikasikan oleh Internet Assigned Numbers Authority. Pada tabel berikut dapat dilihat sejumlah nomor port yang sering digunakan.

Header Datagram IP

Paket dalam lapisan IP disebut dengan datagram. Gambar “Header Protocol IP” memperlihatkan datagram sebuah IP.
Datagram IP panjangnya variabel yang terdiri atas data dan header. Panjang header bisa antara 20 sampai 60 byte. Header ini memuat informasi yang penting sekali untuk keperluan routing dan pengiriman. Berikut penjelasan tentang isi daripada header.
  • Version Number, Field Version mengawasi versi protokol pada datagram. Dengan memasukkan versi pada setiap datagram akan dimungkinkan untuk mempunyai transmisi antara dua buah versi, dimana sebagian mesin mengoperasikan versi lama dan mesin lainnya menjalankan versi baru. Dalam hal ini versi protokol IP yang dipakai dan saat ini versi IP yang dipakai ialah IP versi 4 (IPv4). (versi terbaru IPv6)
GAMBAR: Header Protokol IP
GAMBAR: Header Protokol IP

Prinsip Kerja Internet Protocol

Fungsi dari Internet Protocol secara sederhana dapat diterangkan seperti cara kerja kantor pos pada proses pengiriman surat. Surat kita masukan ke kotak pos akan diambil oleh petugas pos dan kemudian akan dikirim melalui route yang random, tanpa si pengirim maupun si penerima surat mengetahui jalur perjalanan surat tersebut. Juga jika kita mengirimkan dua surat yang ditujukan pada alamat yang sama pada hari yang sama, belum tentu akan sampai bersamaan karena mungkin surat yang satu akan mengambil route yang berbeda dengan surat yang lain. Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa surat akan sampai ditangan tujuan, kecuali jika kita mengirimkannya menggunakan surat tercatat.

Struktur IP Address

IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 – 255. Range address yang bisa digunakan adalah dari
00000000.00000000.00000000.00000000
sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111
Jadi, ada sebanyak 232 kombinasi address yang bisa dipakai diseluruh dunia (walaupun pada kenyataannya ada sejumlah IP Address yang digunakan untuk keperluan khusus). Jadi, jaringan TCP/IP dengan 32 bit address ini mampu menampung sebanyak 232 atau 4.294.967.296 host.
Untuk memudahkan pembacaan dan penulisan, IP Address biasanya direpresentasikan dalam bilangan desimal. Jadi, range address di atas dapat diubah menjadi address 0.0.0.0 sampai address 255.255.255.255. Nilai desimal dari IP Address inilah yang dikenal dalam pemakaian sehari-hari. Beberapa contoh IP Address adalah :
44.132.1.20
167.205.9.35
202.152.1.250
Gambar di bawah ini mengilustrasikan IP Address dalam desimal dan biner.
GAMBAR: IP Address Dalam Bilangan Desimal dan Biner
GAMBAR: IP Address Dalam Bilangan Desimal dan Biner
IP address memiliki 32 bit angka yang merupakan logical address. IP address bersifat unique, artinya tidak ada device, station, host atau router yang memiliki IP address yang sama. Tapi setiap host, komputer atau router dapat memiliki lebih dari IP address. Setiap alamat IP memiliki makna netID dan hostID. Netid adalah pada bit-bit terkiri dan hostid adalah bit-bit selain netid (terkanan).
Setiap alamat yang ada terdiri dari sepasang netid & hostid. Netid mengidentifikasikan jaringan yang dipakai dan hostid mengidentifikasikan host yang terhubung ke jaringan tersebut. Ada beberapa macam alamat berdasarkan kelas yang ada (gambar struktur alamat IP)
GAMBAR: Struktur Alamat IP
GAMBAR: Struktur Alamat IP
Notasi Desimal
Untuk membuat pembacaan lebih mudah alamat internet yang merupakan logical address ini maka dibuatlah dalam bentuk desimal di mana setiap 8 bit diwakili satu bilangan desimal. Masing-masing angka desimal ini dipisahkan oleh tanda titik (gambar “Notasi Desimal”). Untuk mempermudah pembacaan, 32 bit alamat internet direpresentasikan dengan notasi desimal.
GAMBAR: Notasi Biner-Desimal
GAMBAR: Notasi Biner-Desimal

ARP dan RARP

Address Resolution Protocol (ARP) dan Reverse Address Resolution Protocol (RARP) menggunakan alamat fisik unicast dan broadcast. Sebagai contoh Ethernet akan menggunakan alamat FFFFFFFFFFFF16 sebagai alamat broadcast. Sesungguhnya ARP dan RARP adalah proses pemetaan alamat fisik (Physical Address) seperti alamat NIC yang berasosiasi kepada logical address (alamat IP) atau sebaliknya.
GAMBAR: ARP dan RARP
GAMBAR: ARP dan RARP

Struktur Frame HDLC

High Level Data Link Control (HDLC) menggunakan transmisi synchronous. Semua transmisi berbentuk frame, dan format frame tunggal memadai untuk seluruh jenis pertukaran data dan kontrol.
Gambar “Format Frame HDLC” di posting ini menyajikan gambaran struktur frame HDLC. Hal-hal seperti tanda, alamat, dan kontrol yang mendahului hal-hal yang berkaitan dengan informasi disebut sebagai: header. Sedangkan untuk Frame Check Sequence (FCS) dan tanda yang mengikuti hal-hal yang berkaitan dengan data disebut sebagai gandengan.

High Level Data Link Control

Protocol data link control yang paling penting adalah HDLC (ISO 3009, ISO 4335). HDLC tidak hanya sudah umum dipergunakan namun juga menjadi asas untuk berbagai protocol data link control terpenting lainnya, yang menggunakan format dan mekanisme yang sama seperti yang digunakan dalam HDLC. Selanjutnya, dalam bagian ini kita menyajikan pembahasan yang lebih mendetail mengenai HDLC.

Karakteristik Dasar HDLC

Untuk memenuhi berbagai macam aplikasi, HDLC menetapkan tiga jenis stasiun, dua konfigurasi, serta tiga model operasi pengalihan data. Ketiga jenis stasiun tersebut adalah sebagai berikut:
  • Stasiun Primer: Bertanggung-jawab mengontrol operasi jalur. Frame-frame dikeluarkan oleh primary yang disebut perintah.
  • Stasiun Sekunder: Beroperasi dibawah kendali stasiun primer. Frame-frame dikeluarkan sekunder yang disebut respons. Primer mempertahankan jalur logik yang terpisah dengan setiap stasiun sekunder pada jalur.
  • Stasiun Gabungan: Mengkombinasikan bentuk primer dan sekunder. Stasiun gabungan bisa mengeluarkan perintah dan respon.
Konfigurasi jalur berupa
  • Konfigurasi tidak seimbang: Terdiri dari satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder, serta mendukung baik transmisi full-duplex maupun half-duplex.
  • Konfigurasi seimbang: Terdiri dari dua stasiun gabungan, serta mendukung transmisi full-duplex maupun half-duplex.
Sedangkan mode transfer data berupa:
  • Normal response mode (NRM): Digunakan dengan konfigurasi. Primer tidak seimbang mengawali data transfer menuju secondary, namun sekunder hanya mentransmisikan data dalam bentuk respon sampai perintah dari primer saja.
  • Asynchronous Balanced Mode (ABM): Digunakan dengan konfigurasi seimbang. Salah satu stasiunt gabungan dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin dari salah satu stasiunt gabungan lainnya.
  • Asynchronous Response Mode (ARM): Digunakan dengan konfigurasi tidak seimbang. Secondary dapat mengawali transmisi tanpa perlu ijin yang jelas dari primer. Primer masih tetap bertanggung-jawab terhadap jalur, termasuk inisialisasi, perbaikan kesalahan, serta diskoneksi logik.
NRM dipergunakan pada jalur multititik, dimana sejumlah terminal dihubungkan ke komputer host. Komputer menanyai setiap terminal untuk dipergunakan sebagai masukan. NRM kadang-kadang juga dipergunakan pada jalur ujung-ke-ujung, utamanya bila jalur menghubungkan sebuah terminal atau periferal lainnya dengan sebuah komputer. ABM merupakan mode yang paling banyak dipergunakan dibanding mode-mode lainnya: karena membuat penggunaan jalur ujung-ke-ujung full-duplex menjadi lebih efisien sebab tidak memerlukan overhead. Sedangkan ARM jarang digunakan: karena hanya bisa diaplikasikan untuk keadaan-keadaan tertentu dimana sekundar perlu mengawali transmisi.

Selective Reject ARQ

Dengan selective-reject ARQ, frame-frame yang hanya diretransmisikan adalah frame-frame yang menerima balasan negatif, dalam hal ini disebut SREJ atau frame-frame yang waktunya sudah habis. Gambar di posting ini menyajikan ilustrasi skema ini. Bila frame 5 diterima rusak, B mengirim SREJ 4, yang berarti frame 4 tidak diterima. Selanjutnya, B berlanjut dengan menerima frame-frame yang datang dan menahan mereka sampai frame 4 yang valid diterima. Dalam. hal ini, B dapat meletakkan frame sesuai pada tempatnya agar bisa dikirim ke software pada lapisan yang lebih tinggi.
Selective Reject lebih efisien dibanding go-back-N, karena selective reject meminimalkan jumlah retransmisi. Dengan kata lain, receiver harus mempertahankan penyangga sebesar mungkin untuk menyimpan tempat bagi frame SREJ sampai frame yang rusak diretransmisi, serta harus memuat logika untuk diselipkan kembali frame tersebut pada urutan yang tepat. Selain itu, transrrdtter juga memerlukan logika yang lebih kompleks agar mampu mengirimkan frame diluar urutan. Karena komplikasi semacam itu, selective-reject ARQ tidak terlalu banyak dipergunakan dibanding go-back N ARQ.
Batas ukuran jendela lebih terbatas untuk selective-reject daripada go-back-N. Amati kasus ukuran nomor urut 3-bit untuk selective reject. Dengan ukuran jendela sebesar tujuh, Ialu amati skenario berikut:
  1. Stasiun A mengirim frame 0 melalui 6 menuju stasiun B
  2. Stasiun B menerima ketujuh frame dan membalasnya secara komulatif dengan RR7.
  3. karena adanya derau besar, RR7 menghilang.
  4. Waktu habis dan mentransmisikan frame 0 kembali.
  5. B memajukan jendela penerimanya agar menerima frame 7, 0, 1, 2, 3, 4, dan 5. Jadi diasumsikan bahwa frame 7 sudah hilang dan berarti pula ini merupakan frame 0 yang baru diterimanya.
(a) Go-Back-N ARQ (b) Selective reject ARQ
GAMBAR: Protokol sliding window ARQ
GAMBAR: Protokol sliding window ARQ
Masalah pada skenario tersebut, adalah adanya tumpang tindih antara jendela pengiriman dan penerimaan. Untuk mengatasinya, ukuran jendela maksimum harus tidak boleh lebih dari separuh jarak nomor urutan. Pada skenario sebelumnya, seandainya keempat frame tak terbalas belum diselesaikan, maka tidak akan terjadi kekacauan. Umumnya, untuk bidang bernomor urut k-bit, yang meneyediakan jarak urutan nomor sebesar 2k, ukuran maksimum jendela dibatasi sampai 2k-1.

Go-Back-N ARQ

Bentuk pengkontrolan kesalahan didasarkan atas teknik kontrol arus sliding window yang biasa disebut juga dengan Go-back-N ARQ. Dalam metode ini, stasiun bisa mengirim deretan frame yang diurutkan berdasarkan suatu modulo bilangan. Jumlah frame balasan yang ada ditentukan oleh ukuran jendela, menggunakan teknik kontrol arus jendela penggeseran. Bila tidak terjadi suatu. kesalahan, stasiun tujuan akan membalas (RR = Receive Ready, atau piggybacked Acknowledgement) frame yang datang seperti biasa. Bila stasiun tujuan mendeteksi suatu kesalahan pada sebuah frame, stasiunt tujuan mengirim balasan negatif (REJ = reject) untuk frame tersebut. Stasiun tujuan kemudian membuang frame itu dan semua frame-frame yang nantinya akan datang sampai frame yang mengalami kesalahan diterima dengan benar. Jadi, stasiun sumber, bila menerima REJ, harus melakukan retransniisi terhadap frame yang mengalami kesalahan tersebut plus semua frame pengganti yang ditransmisikan sementara.

Stop-and-Wait ARQ

Stop-and-Wait ARQ didasarkan atas teknik flow control stop-and-wait yang telah diuraikan pada posting sebelumnya. Stasiun source mentransmisikan sebuah frame tunggal dan kemudian harus menunggu balasan berupa acknowledgement (ACK). Tidak ada frame yang dikirim sampai jawaban dari stasiun tujuan tiba di stasiun sumber.
Ada dua jenis kesalahan yang dapat terjadi. Pertama, frame yang tiba di tujuan bisa mengalami kerusakan. Receiver mendeteksi kerusakan tersebut dengan menggunakan teknik pendeteksian kesalahan yang berkaitan dengan pembuangan frame lebih awal. Untuk menghitung kemungkinan ini, stasiun sumber dilengkapi dengan sebuah pencatat waktu. Setelah frame ditransmisikan/stasiun sumber menunggu balasan. Bila tidak ada balasan yang diterima sampai waktu yang ditentukan pencatat habis, maka akan dikirimkan frame yang sama. perhatikan bahwa metode ini mengharuskan transmitter mempertahankan tiruan frame yang ditransmisikan sampai balasan diterima oleh frame tersebut.
Jenis kesalahan yang kedua adalah kerusakan pada balasan. Amati situasi berikut. Stasiun A mengirim, sebuah frame. Frame ini diterima dengan baik oleh stasiun B, yang meresponnya dengan memberi balasan (ACK). ACK mengalami kerusakan saat singgah dan tidak diakui oleh A, yang karenanya keluar dari jalur waktu dan kembali mengirim frame yang sama. Duplikat frame ini tiba dan diterima oleh B. Dengan begitu B menerima dua duplikat frame yang sama seolah-olah keduanya terpisah. Untuk mengatasi problem ini, frame bergantian diberi label 0 atau 1, dan balasan positifnya dalam bentuk ACK 0 dan ACK 1. Sesuai dengan aturan jendela penggeseran, ACK 0 membalas penerimaan frame bernomor 1 dan menunjukkan bahwa receiver siap untuk frame bemomor 0.
Gambar dalam posting ini memberi contoh penggunaan stop-and-wait ARQ, menunjukkan transmisi deretan frame dari sumber A menuju tujuan B. Gambar tersebut juga menunjukkan kedua jenis kesalahan yang baru saja digambarkan. Frame ketiga yang ditransmisikan oleh A hilang atau rusak dan karenanya tidak ada ACK yang dikembalikan oleh B. A mengalami time out dan kembali mentransn-dsikan frame yang sama. Saat B menerima dua frame dalam sebuah barisan dengan label yang sama, B membuang frame kedua namun mengirimkan ACK0 kembah ke masing-masing stasiun.
Kelebihan stop-and-wait ARQ adalah kesederhanaannya. Sedang kekurangannya, dibahas di bagian flow control, karena stop-and-wait ARQ ini merupakan mekanisme yang tidak efisien. Oleh karena itu teknik kontrol arus sliding window dapat diadaptasikan agar diperoleh pengunaan jalur yang lebih efisien lagi; dalam konteks ini, kadang-kadang disebut juga dengan ARQ yang kontinyu.

Mekanisme Error Control

GAMBAR: Model Transmisi Frame
GAMBAR: Model Transmisi Frame
Pengontrolan kesalahan berkaitan dengan mekanisme untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada pentransmisian frame. Model yang akan digunakan, yang juga mencakup kasus khusus, diilistrasikan pada gambar di samping ini sebagaimana sebelumnya, data dikirim sebagai deretan frame, frame tiba sesuai perintah yang sama saast dikirim, dan masing-masing frame yang ditransmisikan mengalami perubahan dan sejumlah variabel penundaan sebelum mencapai penerima. Selain itu, diakui kemungkinan adanya dua jenis kesalahan, yaitu:
  • Hilangnya frame: frame gagal mencapai sisi lain. Sebagai contoh, derau yang kuat bisa merusak frame sampai pada tingkat dimana receiver menyadari bahwa frame sudah ditransmisikan.
  • Kerusakan frame: frame diakui telah tiba, namun beberapa bit mengalami kesalahan (sesudah berubah selama transmisi).
Teknik yang paling umum untuk mengontrol kesalahan didasarkan atas beberapa atau seluruh unsur berikut:
  • Pendeteksian kesalahan: sama dengan yang dibahas pada bagian sebelumnya yaitu Error Detection.
  • Balasan positif: tujuan mengembalikan balasan positif untuk frame yang bebas dari kesalahan dan diterima dengan baik.
  • Retransmisi setelah waktu habis: sumber melakukan retransmisi frame yang belum dibalas setelah beberapa saat tertentu.
  • Balasan negatif dan retransmisi: tujuan mengembalikan balasan negatif kepada frame yang dideteksi mengalami kesalahan, sumber melakukan retransmisi terhadap frame yang demikian.
Secara bersama-sama, semua mekanisme ini disebut sebagai automatic repeat request (ARQ); efek ARQ ini adalah mengubah jalur data yang tidak andal menjadi andal. Tiga versi ARQ yang sudah distandarisasi adalah:
Semua bentuk ini didasarkan atas penggunaan teknik kontrol arus yang dibahas di bagian Flow-ControlStop-and-Wait Flow Control, Sliding-Window Flow Control.

Koreksi Kesalahan Transmisi (Error Correction)

Bila dijumpai kesalahan pada data yang telah diterima, maka perlu diadakan tindakan perbaikanatau diusahakan agar kesalahan ini jangan sampai memberikan dampak yang besar. Metode koreksi ini diantaranya adalah :
  • Subtitusi simbol
    Bila ada data yang rusak maka komputer penerima mengganti bagian itu dengan karakter lain, sepertu karakter SUB yang berupa tanda tanya terbalik. Jika pemakai menjumpai karakter ini (pada program word-prossessor), maka berarti data yang diterima telah mengalami kerusakan, selanjutnya perbaikan dilakukan sendiri.
  • Mengirim data koreksi
    Data yang dikirim harus ditambah dengan kode tertentu dan data duplikat. Bila penerima menjumpai kesalahan pada data yang diterima, maka perbaikan dilakukan dengan mengganti bagian yang rusak dengan data duplikat, tetapi cara ini jarang dilakukan.
  • Kirim ulang
    Cara ini merupakan cara yang paling simpel, yaitu bila komputer penerima menemukan kesalahan pada data yang diterima, maka selanjutnya meminta komputer pengirim untuk mengirim mengulangi pengiriman data.

Cyclic Redundancy Check

Kode pendeteksian kesalahan yang paling umum serta paling hebat adalah Cyclic Redundancy Check (CRC) yang dapat digambarkan sebagai berikut, dengan adanya blok bit k?bit, atau pesan, transmitter mengirimkan suatu deretan n?bit, disebut sebagai Frame Check Sequence (FCS), sehingga frame yang dihasilkan, terdiri dari k+n bit, dapat dibagi dengan jelas oleh beberapa nomor yang sebelumnya sudah ditetapkan. Kemudian receiver membagi frame yang datang dengan nomor tersebut dan, bila tidak ada sisa, maka diasumsikan tidak terdapat kesalahan.
Untu.k menjelaskan hal ini, kita sajikan prosedur dalam dua cara, yakni: modulo 2 aritmatik dan polynomials.

Parity Check

Skema pendeteksian kesalahan (error detection) yang paling sederhana adalah melampirkan bit paritas ke ujung blok data. Contoh khususnya yaitu transmisi karakter, di mana bit paritas dihubungkan ke setiap karakter IRA 7?bit. Nilai dari bit ini dipilih sehingga karakter memiliki angka genap sebesar 1 (paritas genap) atau angka ganjil sebesar 1 (Paritas ganjil). Jadi, sebagai contoh, bila transmitter mentransmisikan IRA G (1110001) dan menggunakan paritas ganjil, akan melampirkan 1 dan mentransmisikan 11100011. Receiver menguji karakter yang diterima dan, bila total jumlah 1 adalah ganjil, diasumsikan tidak terjadi kesalahan. Bila satu bit (atau angka bit yang ganjil) dibalik secara salah selama transmisi (misalnya, 11000011), maka receiver akan mendeteksi adanya kesalahan. Perhatikan, bila dua (atau angka genap) bit dibalik karena suatu kesalahan, akan muncul kesalahan yang tak terdeteksi. Biasanya, paritas genap digunakan untuk transmisi synchronous sedangkan paritas ganjil untuk transmisi .
Penggunaan bit paritas bukanlah suatu pembuktian yang bodoh, sebagaimana gangguan?gangguan derau yang kadang cukup panjang untuk bisa merusak lebih dari satu bit, utamanya pada rate data yang tinggi.

Error Detection

Pada gangguan transmisi serta efek rate data, dan rasio sinyal?terhadap?derau pada rate kesalahan bit. Dengan mengabaikan desain sistem transmisi, akan terjadi kesalahan yang disebabkan oleh perubahan satu bit atau lebih dalam frame yang transmisikan.
Sekarang kita menetapkan probabilitas?probabilitas berikut dengan memperhatikan kesalahan yang terjadi pada frame?frame yang ditransmisikan:
Pb: Probabilitas kesalahan bit tunggal, disebut juga dengan the bit kesalahan rate (Bit Error Rate – BER)
Pl: Probabilitas di mana frame tiba tanpa kesalahan bit.
P2: Probabilitas di mana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang tak terdeteksi.
P3:. Probabilitas di mana frame tiba dengan satu atau lebih kesalahan bit yang terdeteksi namun tanpa kesalahan bit yang tak terdeteksi.

Sliding-Window Flow Control

Fakta dalam flow control ini adalah bahwa hanya satu frame yang dapat dikirimkan pada saat yang sama. Dalam keadaan antrian bit yang akan dikirimkan lebih besar dari panjang frame (a>1) maka diperlukan suatu efisiensi. Untuk memperbesar efisiensi yang dapat dilakukan dengan memperbolehkan transmisi lebih dari satu frame pada saat yang sama.
GAMBAR: Pemanfaatan saluran untuk Stop-And-Wait
GAMBAR: Pemanfaatan saluran untuk Stop-And-Wait

Stop And Wait Flow Control

Bentuk paling sederhana dari flow-control adalah stop-and-wait flow-control yang bekerja sebagai berikut; entitas sumber mengirimkan frame, setelah diterima entitas tujuan memberi tanda untuk menerima frafe berikutnya dengan mengirimkan balasan sesuai frame yang telah diterima. entitas sumber harus menunggu sampai ia menerima balasan dari entitas tujuan sebelum mengirimkan frame berikutnya. Selanjutnya entitas sumber dapat menghentikan aliran data dengan menahan jawaban. Prosedur ini dapat bekerja dengan baik tentunya bila data dikirimkan dalam jumlah frame yang besar, dalam hal ini entitas sumber akan membagi blok data yang banyak menjadi blok data yang lebih kecil yang kemudian dikirimkan dalam beberapa frame.
Stop-and-wait digunakan untuk transmisi dengan keperluan tertentu, yang memiliki beberapa ciri-ciri :
  • Ukuran buffer pada receiver terbatas.
  • Transmisi dapat lebih banyak, sebab bila dikirimkan secara langsung sebanyak frame dari data yang ada, maka akan mudah menimbulkan error, sehingga dengan frame yang lebih kecil maka error dapat dideteksi lebih awal dari sejumlah frame data yang dikirimkan.
  • Pada pemakaian bersama sebuah media transmisi (misalkan LAN), umumnya tidak diijinkan untuk menempati media transmisi dalam waktu yang lama yang menyebabkan delay pada stasiun lain yang akan melakukan transmisi.
Stop and Wait Flow Control
Gambar Pemanfaatan saluran untuk stop-and-wait
Pada gambar yang menyertai postingan ini berisi urutan gambar dari sebuah proses transmisi (dengan waktu transmisi = 1, dan waktu propagasi = a). Pada urutan 1 sampai dengan 4 ditunjukkan proses transmisi frame yang berisi data, dan pada gambar yang terakhir (urutan nomer 5) menunjukkan kembalinya frame jawaban yang kecil. Dengan catatan bahwa pada a>1 menunjukkan media transmisi sedang sibuk (dipergunakan statiun lain), sedangkan a<1 media transmisi sedang kosong sehingga dapat dipergunakan secara effisien.

Mekanisme Flow Control

Flow-control adalah suatu teknik untuk menjamin bahwa entitas pengirim tidak akan membanjiri data kepada entitas penerima. Entitas penerima secara khusus mengalokasikan buffer dengan beberapa kali panjangnya tansfer.
Ketika data diterima receiver harus mengerjakan sejumlah proses tertentu sebelum mengalirkan data ke software dengan level yang lebih tinggi. Dengan tidak adanya flow-control maka buffer pada penerima dapat terisi penuh dan melebihi kapasitas, bersamaan pada saat penerima masih memproses data sebelumnya.
Sebagai permulaannya maka kita menguji mekanisme flow-control dengan tidak adanya error, seperti ditunjukkan pada gambar yang menyertai postingan ini. Sumbu keatas adalah urutan waktu yang akan mempermudah dalam mengambarkan hubungan kirim dan terima yang benar sebagai fungsi waktu. Masing-masing tanda panah menunjukkan satu frame data yang sedang transit (dalam perjalanan) diantara dua stasiun. Data dikirimkan dalam urutan frame yang masing-masing frame berisi bagian data dan sejumlah informasi pengontrol.
Gambar: Model Transmisi Frame
Gambar: Model Transmisi Frame
Diasumsikan bahwa semua frame yang dikirimkan berhasil diterima dengan sukses, tidak ada frame yang hilang dan tidak ada frame yang datang mengalami error. Selanjutnya frame-frame tersebut tiba bersamaan dengan dikirimkannya frame, bagaimanapun juga masing-masing frame yang dikirimkan sebelum diterima akan mendapat delay pada saluran yang besarnya berubah-ubah.

Data Link Control

Pembahasan kali ini mengenai pengiriman sinyal melewati sebuah saluran transmisi, agar komunikasi dapat efektif banyak hal tentang pengendalian dan manajemen pertukaran yang harus diperhatikan. Data link control ini bekerja di lapisan ke dua pada model referensi OSI.
Beberapa hal yang diperlukan untuk mengefektifkan komunikasi data antara dua stasiun transmiter dan receiver adalah:
  • Sinkronisasi frame, data yang dikirimkan dalam bentuk blok disebut frame. Awal dan akhir suatu frame harus teridentifikasi dengan jelas.
  • Flow Control (Kendali Aliran), stasiun pengirim tidak harus mengirimkan frame lebih cepat dibanding stasiun penerima yang dapat menyerap frame-frame tersebut.
  • Error Control (Kendali kesalahan), kesalahan-kesalahan bit yang diakibatkan oleh sistem transmisi harus diperbaiki.
  • Addressing (Pengalamatan), pada sebuah saluran multipoint, seperti LAN, indentitas dari dua buah stasiun yang berkomunikasi harus jelas.
  • Kontrol dan data pada link yang sama, biasanya tidak diperlukan informasi kontrol dalam sistem komunikasi yang terpisah, maka penerima harus dapat membedakan informasi kontrol dari data yang dikirimkan.
  • Link Management (managemen hubungan), inisiasi, pemeliharaan, dan penghentian dari suatu pertukaran data memerlukan korodinasi dan kerja sama yang baik antar stasiun. Oleh karena itu dibutuhkan prosedur manajemen untuk pertukaran ini.

Aplikasi Protokol TCP/IP (Talk, IRC, Teleconference, Netowork Security)

1. Talk (percakapan) Antar Pemakai

Melalui internet, kita dapat melakukan talk dengan bantuan keyboard. Aplikasi talk pada mesin UNIX memungkinkan percakapan antara 2 user. User dapat berada pada mesin yang sama ataupun berbeda.
Bila perintah talk sudah diberikan mana akan ditampilkan pesan bahwa user sedang menunggu respon dari user yang dituju. Selanjutnya jika user mengetahui ada user lain yang sedang mengajak talk maka user dapat menjawab dengan perintah talk . Selanjutnya kedua user akan dapat memulai talk ditandai dengan layar yang dibagi pada bagian user yang memanggil dan user yang dipanggil.

Aplikasi Protokol TCP/IP (SMS, WAP, Troubleshooting TCP/IP, Diagnostic Tools)

1. Short Message Service (SMS)

Aplikasi TCP/IP telah berkembang pula kepada aplikasi yang dikhususkan bagi terminal wireless yaitu suatu aplikasi khsus untuk ponsel, contohnya SMS dan WAP. Penggunaan ponsel hanya untuk berbicara seperti telepon biasa (fixed phone), padahal kemampuan ponsel sebenar-nya lebih dari itu. Saat ini hampir semua jenis ponsel GSM sudah bisa mengirim dan menerima pesan singkat (SMS), yang kemam-puannya setara dengan pager.
SMS dapat mengirim dan menerima sebanyak 160 karakter untuk setiap pesannya, atau 70 karakter jika memakai karakter Arab atau Cina. Fasilitas SMS bersifat lebih pribadi, dibandingkan dengan menghubungi operator pager. Kendalanya mungkin hanya masalah operasioanal, misalkan untuk mengirimkan pesan dari ponsel lebih sulit dari pada jika mengirimkan pesan dari Website penyedia layanan SMS. Prosedur operasional tiap-tiap ponsel berlainan, terutama jika berbeda merk, dan pada umumnya prosedur ini cukup rumit bagi orang awam. Karakter yang dikirimkan terbatas, jauh lebih kecil dari yang dapat dikirimkan oleh e-mail
Perkembangan Internet tentunya juga sangat mempengaruhi perkembangan ponsel, dimana sudah banyak ada website yang memberikan fasilitas pengiriman SMS dari Internet. Bahkan di banyak website, fasilitas pe-ngiriman SMS bersifat gratis seperti Astaga, Unimobile, ioBox, serta Winbox. Sehingga setiap orang, baik yang mempunyai ponsel maupun tidak, bisa mendaftar dan setelah itu mengirimkan SMS dengan mudah dan cepat. Selain pengiriman SMS, di Interent juga menyediakan fasilitas pengiriman e-mail ke SMS. Berbeda dengan pengiriman SMS biasa, kebanyakan fasilitas e-mail ke SMS ini bersifat komersial, dimana pemakai harus membayar sejumlah biaya untuk bisa menggunakan fasilitas ini. Dan pihak yang membayar adalah penerima SMS dari e-mail tersebut atau pemilik ponsel.

Aplikasi Protokol TCP/IP (WWW, Archie, Wais, Fax Internet)

1. World Wide Web

Aplikasi ini pada prinsipnya mirip dengan aplikasi gopher, yakni penyediaan database yang dapat diakses tidak hanya berupa text, namun dapat berupa gambar/image, suara, video. penyajiannya pun dapat dilakukan secara live. Dengan demikian, jenis informasi yang dapat disediakan sangat banyak dan dapat dibuat dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini dimungkinkan karena Web menggunakan teknologi hypertext. Karena itu, protokol yang digunakan untuk aplikasi ini dikenal dengan nama Hypertext-transfer-protocol (HTTP).
Dibandingkan gopher, Web lebih fleksibel dalam membuat link ke dokumen maupun tempat yang lain. Kita dapat membuat link ke dokumen/tempat lain pada setiap kata yang ada pada database maupun gambar. Untuk menjalankan program HTTP Daemon. Program ini mengatur akses database dari client, mengirimkan text database dalam bahasa Hypertext Mark-up Language (HTML). Di sisi client, ada program browser yang menampilkan database yang diakses tadi dan menterjemahkan text dalam bentuk HTML tadi ke bentuk yang standard. Dua program yang paling terkenal sebagai Web Browser adalah Netscape dan Internet Explorer.

Aplikasi Protokol TCP/IP (DNS-NFS-SNMP-Gopher)

1. Domain Name System

Pada contoh pengiriman SMTP yang telah dibahas sebelumnya maka pada nama host digunakan nama mesin dan tidak lagi IP address (nomer mesin) sebagai penyimpan mailbox. Pada umumnya user lebih mudah mengingat nama daripada IP address. Pada saat ini IP address merupakan nama host yang terdisi dari kombinasi angka sebanyak 32-bit, yaitu terdiri dari 4 x 8-bit, oleh karena itu disebut IPv4, dan saat ini sedang dilakukan studi mengenai penggunaan IPv6 atau disebut IPng (IP next generation).
Program aplikasi yang berjalan dengan protokol TCP/IP menggunakan IP address yang menjadi masalah bagi kebanyakan orang untuk mengingat kombinasi IP address yang terdiri dari 4 angka, oleh karena itu diperlukan sebuah service aplikasi yang berfungsi untuk menerjemahkan IP address 32-bit menjadi sebuah simbol nama. Proses penterjemahan IP address ke sebuah simbol nama dan sebaliknya dikerjakan oleh DNS (domain name system).
Sistem DNS bekerja berdasarkan kepada database nama-nama host atau yang sering disebut name-server, dan jika diberikan nama host maka DNS akan menterjemahkan ke IP address, dan jika diberikan IP address DNS dapat menterjemahkan kedalam nama host atau yang sering disebut pointer-queries, yang berarti jika diberikan IP address DNS dapat mengembalikan ke nama host yang terdaftar sebagai IP address tersebut.

Aplikasi Protokol TCP/IP (FTP-TFTP-Telnet-SMTP)

1. File Transfer Protocol (FTP)

FTP menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses file dan directory secara interaktif, diantaranya:
  • Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal.
  • Menganti nama dan menghapus file
  • Transfer file dari host remote ke lokal (download)
  • Transfer file dari host lokal ke remote (upload)

Suite Protokol TCP/IP

GAMBAR: TCP/IP Protocol Suite
GAMBAR: TCP/IP Protocol Suite
Gambar di samping ini menunjukkan posisi beberapa protokol kunci yang umumnya diterapkan sebagai bagian dari suite protokol TCP/IP.
Pada bagian ini akan dibahas beberapa aplikasi yang disediakan oleh protokol TCP/IP. Aplikasi yang disediakan protokol TCP/IP sangat banyak dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga kriteria pemilihan ditentukan oleh penting atau tidaknya aplikasi tersebut atau sering atau tidaknya aplikasi tersebut digunakan sehari-hari.
Bagian ini akan menerangkan secara ringkas sekali untuk memperkenalkan protokol TCP/IP yang berada pada lapisan teratas. Untuk seterusnya kita disebut sebagai protokol aplikasi. Protokol-protokol pada lapisan ini mempunyai perbedaan command syntax untuk berbagai ragam sistem operasi yang ada saat ini dan mendukung Protokol TCP/IP. Seperti Microsoft Windows 9x/2000,/XP Linux, Unix/Solaris, Novell dan lain sebagainya. Oleh sebab itu dalam modul ini tidak dipelajari secara spesifik yang berasosiasi pada sistem operasinya.

Model Referensi TCP/IP

Gambar 3. 13 Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
GAMBAR: Susunan model OSI dan TCP/IP empat lapis
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.

Lapisan-Lapisan OSI

1. Lapisan Fisik

Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data. Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya. Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah:
  • Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.
  • Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
  • Data rate (laju data).
  • Sinkronisasi bit.
  • Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-multipoint configuration.
  • Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus topology.
  • Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.
Gambar
Gambar 3.5 Lapisan Fisik / Physical Lyer

Model Referensi OSI

 GAMBAR: Model Referensi OSI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer, diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Berikut deskripsi Model referensi OSI:
  • Sebuah Model Layer
  • Setiap layer melakukan sekumpulan fungsi tertentu untuk mensukseskan komunikasi data
  • Setiap layer bergantung pada layer yang ada di bawahnya untuk melakukan fungsinya
  • Setiap layer akan mendukung operasi lapisan yang berada di atasnya
  • Implementasi pada setiap lapis seharusnya tidak bergantung pada lapisan lainnya

Media Transmisi (Wired)

 Struktur media terpandu


Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).
Media transmisi yang terpandu maksudnya adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.

Media Transmisi (Wireless)

Struktur media terpandu

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :
a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).
Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.
1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi
  • Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
  • Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena
3. Tiga macam wilayah frekuensi
  • Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
  • Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
  • Gelombang inframerah
Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:
1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra Merah

Network Interface Card

 GAMBAR: Network Interface Card (NIC)

Network interface card adalah kartu — maksudnya papan elektronik — yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Beberapa komputer desktop yang dijual di pasaran saat ini sudah dilengkapi dengan kartu ini. Saat Anda membeli komputer, Anda bisa menanyakan penjualnya apakah pada komputer sudah dipasangkan NIC. Jika belum Anda bisa meminta penjualnya untuk memasangkan, atau Anda bisa membelinya dan memasangnya sendiri.
Ada banyak macam kartu jaringan. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan dari suatu NIC:
  • tipe kartu;
  • jenis protokol;
  • tipe kabel yang didukung.
Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI (Peripheral Component Interconnect) dan ISA (Industry Standard Architecture). Sebagai sedikit penjelasan, pada komputer ada beberapa slot (tempat menancapkan kartu) yang disebut expansion slot. Slot-slot ini saat Anda membeli komputer sengaja dibiarkan kosong oleh pembuat komputer agar Anda bisa meningkatkan kemampuan komputer Anda dengan menambahkan beberapa kartu — misalnya, kartu suara (untuk membuat komputer “bersuara bagus”), kartu video (untuk membuat tampilan layar komputer lebih bagus), kartu SCSI (Small Computer System Interface) – untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan perangkat berbasis SCSI -,  atau network interface card (untuk membuat komputer bisa berkomunikasi dengan komputer lain dalam jaringan). Ada dua tipe slot yang banyak dijumpai pada komputer-komputer yang beredar di pasaran, yaitu slot PCI dan slot ISA. Jika Anda membuka kotak (casing) komputer Anda, di bagian belakang Anda bisa melihat ada dua deret slot. Slot PCI biasanya adalah yang berwarna putih, slot ini lebih pendek dibandingkan slot ISA yang berwarna hitam. Slot PCI mendukung kecepatan I/O (input/output) yang lebih tinggi. Di pasaran, biasanya harga kartu berbasis PCI lebih mahal.

Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast Ethernet. Ada beberapa protokol lain, tetapi kurang populer, yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM. Dua protokol terakhir cenderung digunakan pada jaringan besar sebagai backbone (jaringan tulang punggung yang menghubungkan banyak segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 10Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung kecepatan transfer data sampai 100Mbps. Jika memilih untuk menggunakan protokol Ethernet, Anda harus membeli kartu Ethernet. Demikian juga jika Anda telah memilih Fast Ethernet. Namun saat ini juga ada kartu combo yang mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Jika saat ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah merencanakan untuk suatu saat nanti memerlukan kecepatan transfer yang lebih tinggi — sehingga memerlukan Fast Ethernet tak salah jika Anda memilih kartu combo. Dari sisi harga, kartu Ethernet saat ini boleh dibilang sudah sangat murah.

A. Ethernet Card / Kartu Jaringan Ethernet

Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali seperti komputer Macintosh yang sudah mengikutkan kartu jaringan ethernet didalamnya. kartu Jaringan ethernet umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika didesain untuk kabel koaksial konenektorya adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel twisted pair pasti dech akan punya konektor RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga punya konektor AUI (Attachment Unit Interface). Semua itu di koneksikan dengan koaksial, twisted pair, ataupun kabel fiber optic.

B. LocalTalk Connectors/Konektor LocalTalk

LocalTalk adalah kartu jaringan buat komputer macintosh, ini menggunakan sebuah kotak adapter khusus dan kabel yang terpasang ke Port untuk printer. Kekurangan dari LocalTalk dibandingkan Ethernet adalah kecepatan laju transfer datanya, Ethernet biasanya dapat sampai 10 Mbps, sedangkan LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan 230 Kbps atau setara dengan 0.23 Mps

C. Token Ring Cards

Kartu jaringan Token Ring terlihat hampir sama dengan kartu jaringan ethernet. Satu perbedaannya adalah tipe konektor di belakang kartu jaringannya, token ring umumnya mempunyai tipe konektor 9 Pin DIN (Deutsche Industrinorm – organisasi standar setting Jerman) yang menyambung Kartu jaringan ke Kabel Network.

Dalam memilih NIC, Anda harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah/akan Anda pasang. Port/colokan untuk kabel UTP berbentuk mirip dengan kabel telepon tetapi sedikit lebih besar, port ini dikenal sebagai RJ-45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau lebih tipe kabel. Namun jika Anda hanya akan menggunakan satu tipe kabel, pilihlah kartu yang mendukung satu tipe kabel saja karena harganya akan jauh lebih murah.

Satu hal lagi, jika Anda menggunakan komputer portabel (notebook), untuk berkoneksi ke jaringan, dibutuhkan kartu PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association). Bentuk kartu ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit tebal. Kartu ini dimasukkan ke port PCMCIA yang ada pada setiap notebook. Jika untuk komputer desktop sudah tersedia banyak pilihan kartu untuk protokol Fast Ethernet, untuk PCMCIA pilihan mereknya masih sedikit sehingga harganya sangat mahal. Jika pada komputer desktop tidak ada kartu kombinasi antara kartu jaringan dengan kartu modem, pada PCMCIA kombinasi ini justru menjadi salah satu favorit. Dengan kombinasi ini, Anda menghemat penggunaan slot PCMCIA dengan hanya menggunakan satu slot untuk dua kegunaan: modem dan jaringan. Saat ini hampir semua NIC yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play (PnP) – NIC secara otomatis dikonfigurasi tanpa intervensi pengguna-, tetapi ada baiknya Anda pastikan bahwa NIC yang Anda beli memang mendukung PnP.

Bridge dan Switch


Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :
  • cut-through
  • store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-forward.

Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server. Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port 10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

Router

 Prinsip Kerja Komponen Jaringan


Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik (Internet).
Product sejenis ini adalah:
  • Cisco
  • 3com
router

GAMBAR Router yang menghubungkan beberapa jaringan
Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.
Sementara Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.

Concentrator atau HUB


Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung. Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain (uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable) untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub.


GAMBAR: Prinsip Kerja HUB

GAMBAR: Prinsip Kerja HUB
Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu
  • Manageable Hub;
  • Unmanageable Hub.
Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu, setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada. Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data, bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah 1Mbps. Nah bagaimana pula jika penggunanya hanya sendirian ?

GAMBAR: Contoh HUB

GAMBAR: Contoh HUB
Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.

Berbagi Koneksi Internet Dengan Internet Connection Sharing Ics

Sharing internet tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Berbagi-pakai koneksi internet yang ada jamak sekali dilakukan, terutama untuk menghemat pengeluaran atas biaya sambungan. Tidak peduli itu sambungan internet broadband via kabel (speedy, fastnet, im2), jaringan 3G GSM atau CDMA (telkomsel, indosat, xl, smart, mobile 8, telkom, esia), atau jaringan broadband wireless rumahan atau yang sering disebut RT-RW Net, semua bisa di-share. Apapun koneksinya, pasti bisa di-share.
Ada banyak metode untuk membagi koneksi internet ini, dari yang praktis sampai ribet, dari yang gratis sampai yang mahal. Semuanya memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri, sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kemampuan.
Salah satu cara termudah dan termurah adalah menggunakan Internet Connection Sharing atau ICS yang disertakan dalam sistem operasi Microsoft Windows XP. ICS sangat mudah praktis diterapkan untuk jaringan rumahan yang kecil hingga menengah. Tidak diperlukan kemampuan khusus di sini, cukup dengan memahami beberapa poin penting, langsung online :D
Sebelum memulai, lakukan persiapan sebagai berikut :
  1. Pastikan semua komputer yang akan berbagi-pakai koneksi telah terhubung satu sama lain tanpa masalah.
    Pada dasarnya, membagi internet sama artinya dengan membagi koneksi yang ada dengan sejumlah komputer yang berada dalam 1 jaringan yang sama.
  2. Tentukan komputer/notebook mana yang akan dijadikan router.
    Router adalah komputer yang difungsikan sebagai default gateway oleh komputer lainnya di jaringan lokal (baca Analogi Jaringan Internet).
  3. Pastikan komputer tersebut (kita sebut saja gateway) memiliki lebih dari 1 port/interface jaringan (Wifi, Ethernet/LAN Card, USB Modem, dll), di mana salah satunya terhubung dengan internet yang akan di-share, dan port lain terhubung dengan jaringan lokal.Contoh skenario :
    • USB Modem terhubung internet, Ethernet atau Wifi terhubung lokal
    • Ethernet/LAN Card terhubung internet, Wifi terhubung lokal
    • LAN Card 1 terhubung internet, LAN Card 2 terhubung lokal
  4. Pastikan gateway telah terhubung dengan internet. :D
Internet Connection Sharing
Internet Connection Sharing
Persiapan selesai, kini tinggal aktifkan ICS pada komputer gateway tersebut, yang akan digunakan sebagai router.
  1. Di komputer gateway, masuk ke Network Connections. Klik Start - Control Panel - Network Connections
  2. Klik kanan koneksi internet yang ingin di-share, pilih Properties
  3. Pada jendela yang muncul, pilih tab Advanced
  4. Centang Allow other network users to connect through this computer's Internet connection
  5. Pada dropdown-menu Home networking connection, pilih salah satu koneksi yang menghubungkan komputer gateway tersebut dengan jaringan lokal (LAN)
  6. Terakhir, klik OK.
Internet Connection Sharing
Internet Connection Sharing
ICS sudah diaktifkan, kini tinggal melakukan konfigurasi di komputer lain pada jaringan tersebut (client).
Tak perlu ribet, cukup setting saja semua client dengan IP antara 192.168.0.2 hingga 192.168.0.254 (jangan ada yang sama), subnet mask 255.255.255.0, dan default gateway 192.168.0.1.
Selesai :D
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam ICS
  • Untuk dapat mengaktifkan ICS, Anda harus login sebagai Administrator atau yang setara
  • Saat mengaktifkan ICS, maka adapter/interface/port yang terhubung dengan jaringan lokal akan secara otomatis menggunakan IP 192.168.0.1 sehingga mau tidak mau, semua komputer dalam jaringan lokal harus menggunakan IP 192.168.0.x
  • Jangan pernah mengaktifkan ICS jika ada komputer di jaringan lokal yang berfungsi sebagai domain controller, DNS server, DHCP server, atau NAT server. Juga jangan aktifkan ICS di lebih dari 1 komputer pada jaringan yang sama
  • Komputer client tidak akan dapat mengakses internet jika komputer gateway terhubung pada sebuah VPN (Virtual Private Network)